Prioritaskan Harga atau Kualitas Dalam Menggunakan Jasa foto Prewed
Dalam mendapatkan hasil foto momen apapun konsumen ingin foto yang didapat berkualitas dari segi gambar baik mendapatkan foto sendiri maupun dibantu fotografer. Akan tetapi bila menggunakan jasa fotografer justru sebagian konsumen menginginkan harga yang paling murah. Padahal bila bicara jasa memang tidak ada tolak ukurnya, karena bicaranya keahlian dari seseorang, sedangkan sebagai konsumen membutuhkannya. Lalu mana yang lebih penting? memprioritaskan kualitas atau prioritas harga yang paling murah? Untuk menjawabnya memang tidak bisa dari satu sudut pandang saja. Nah berikut beberapa pertimbangannya, antara lain :
– Prioritas kualitas
Artinya konsumen membutuhkan gambar terbaik dari fotografer yang dipilih dan tentu ada konsekuensinya yakni tarif ditentukan oleh sang fotografer. Dengan begitu fotografer akan bekerja semaksimal mungkin demi mendapatkan kualitas gambar yang paling baik. Bahkan tidak jarang harga untuk sekali foto dapaf mencapai puluhan juta rupiah.
– Prioritas Harga Murah
Untuk konsumen yang lebih memprioritaskan harga murah bisa diberikan oleh seorang fotografer, bahkan biaya gratis pun juga bisa. Akan tetapi apakah sang fotografer akan bekerja maksimal? benar-benar audah mengeluarkan kemampuannya kah? nah bisa jadi justru sang juru kamera mengambil foto sambil memejamkan mata. Nah itulah resiko yang harus diterima oleh konsumen karena menginginkan harga yang paling murah.
– Harga Sebanding dengan Kualitas
Nah Untuk konsumen seperti ini memahami hasil karya fotografer, sikapnya tenth lebih menghargai. Sehingga jika melakukan penawaran sekalipun akan ditunjukkan dengan sikap yang lebih sopan. Tentu dengan sikap tersebut fotografer pun akan menyesuaikan harga sesuai dengan keahliannya mengambil gambar.
Nah dari uraian tersebut dapat disimpulkan mana yang lebih prioritas antara kulitas foto dengan harga jasa fotografer. Kemudian gunakan jasa fotografer yang sepadan antara harga dan kualitas gambar lebih sepadan melalui gwidev.co.id.
